Waspadalah, Kasus Pencabulan pada Anak Masih Terjadi!

Prihatin-kah kamu, bahwa anak-anak di Indonesia masih sangat jauh dari kondisi aman? Mereka yang seharusnya masih riang bergembira dan berkembang sesuai tahapan perkembangannya ternyata harus menghadapi berbagai kepahitan akibat orang-orang tidak bertanggung-jawab. Salah satunya adalah pelecehan seksual atau pencabulan. Mengerikan sekali, ya..

Salah satu kasus pencabulan yang dialami oleh anak pernah terjadi di Pandeglang, Banten. RM adalah seorang anak perempuan berusia 17 tahun yang mengalami keterbatasan mental. Keadaan yang dimilikinya sama sekali tidak menyentuh hati nurani KH, seorang pria berusia 46 tahun. Pelaku memanipulasi korban dengan memberikannya uang, dan kemudian melampiaskan nafsunya kepada gadis malang tersebut. Walaupun pelaku telah diringkus oleh pihak kepolisian pada Jumat 11 September 2020, ternyata pelaku tetap mengelak bahwa ia telah melecehkan RM.

Fakta bahwa pencabulan terhadap anak masih terjadi seringkali tidak disadari dengan baik oleh masyarakat. Kasus RM-pun dapat terdengar karena adanya laporan dari orang tua korban. Bisa dibayangkan betapa menderitanya anak-anak yang tidak mampu berbuat apa-apa dan seolah dianggap remeh lukanya? Bagaimana dengan kasus-kasus dimana korban tidak berani berbicara, atau keluarga yang tidak berani menindaklanjuti perlakuan yang telah dialami oleh anak mereka?

Pencabulan yang dialami oleh anak-anak tentunya memiliki dampak, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Anak akan merasakan trauma dan pengkhianatan, ia juga mempersepsikan dirinya sebagai tidak berdaya dan “aneh” dibandingkan teman-teman sebayanya. Mungkin saja luka secara fisik dapat diobati secara medis, namun bagaimana dengan luka secara psikologis yang dialami anak? Apabila tidak ditangani secara tepat dan oleh ahlinya, bukannya tidak mungkin trauma pelecehan seksual yang dialami anak dapat berkembang menjadi masalah yang baru di masyarakat. Rasa ingin membalas dendam bahkan dapat membuat anak menjadi pelaku pencabulan di masa dewasanya, lho!

Yuk, mulai dari diri kita sendiri! Situasi saat ini genting sekali, lho. Terkadang, masalah pencabulan yang dialami oleh anak tidak terlihat secara terang-terangan. Mari berikan mata dan telinga kita untuk mendengar dan mengamati sekitar, dan siapa tahu kamu bisa menjadi rangers yang dapat bersuara anak-anak yang teraniaya ini.

Sumber Referensi

https://banten.suara.com/read/2020/09/16/070500/padahal-sudah-10-kali-kawin-pria-beranak-4-gagahi-gadis-disabilitas-mental

Ginting, M. K. H. (2019). PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK: DITINJAU DARI SEGI DAMPAK DAN PECEGAHANNYA. urnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 5 N0.3, 55-60